Semangat Bantu Kedua Orang Tua, Tasya Tak Malu Jualan Telur Puyuh -->

Semangat Bantu Kedua Orang Tua, Tasya Tak Malu Jualan Telur Puyuh

Sabtu, 16 Februari 2019, 11:48 AM
loading...
Tasya (8) saat membantu ibunya berjualan telur puyuh di eks PJK Pamekasan. (Foto Ist/Times Indonesia)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Seorang bocah perempuan asal Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ramai jadi bahan pemberitaan media pada Jumat (15/02/2019) kemarin.

Dalam berita tersebut diceritakan bahwa bocah bernama Tasya (8) rela berjualan telur puyuh hingga larut malam di eks Stasiun Kereta Api (PJKA) Pamekasan agar tidak putus sekolah dan demi bisa bersekolah ke jenjang lebih tinggi.

Masih bersumber dari pemberitaan yang sama, saat ini Tasya diketahui duduk di bangku Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Pademawu Barat. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari Yadi dan Leha yang disebut dari kalangan keluarga miskin.

Rupanya, pemberitaan bocah tersebut mengundang simpati Maulana (38). Sehingga, salah satu relawan individu di Pamekasan itu mendatangi tempat Tasya bersekolah untuk mengorek keterangan tentang kesehariannya di sekolah.

"Saya membaca berita adik Tasya dari salah satu media online, bahwasannya Tasya ini kalau malam jualan telur puyuh keliling di sekitaran Stasiun ex PJK Pamekasan. Jadi, saya penasaran dan mendatangi SD tempat Tasya bersekolah dan mengorek keterangan tentang kesehariannya di sekolah kepada salah satu guru pengajar di sana," ungkap Maulana, Sabtu (16/02/2019).

Hasilnya, salah seorang guru di SDN I Pademawu Barat membenarkan bahwa Tasya memang salah satu muridnya. Zainal, nama guru tersebut, mengaku pihak sekolah juga baru saja mendengar kalau muridnya itu jualan telur puyuh di malam hari.

"Makanya kami selaku guru pengajar kaget. Kalau untuk kesehariannya di sekolah, dia murid yang rajin, dan gak pernah bolos," tutur Zainal seperti diceritakan Maulana.

Setelah mendapat informasi dari pihak sekolah, Maulana melanjutkan berkunjung ke rumah keluarga Tasya. Di sana, ia mengatakan bertemu dengan Leha (24), ibu bocah tersebut, dan bertanya tentang keseharian putrinya yang viral di media.

Berdasarkan keterangan Leha, lanjut Maulana, Tasya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putrinya dengan Yadi (28). Tasya disebut sang ibu memang anak yang baik dan rajin, juga selalu membantunya untuk jualan telur puyuh.

"Kalau masalah untuk jualan telur itu, saya sudah melarangnya. Tapi anaknya keras kepala ingin membantu saya, lumayan buat tambah-tambah," Aku Leha sebagaimana diceritakan Maulana.

Sementara untuk pekerjaan suaminya seperti diberitakan media, memang benar adanya. Leha mengatakan, Yadi hanyalah seorang buruh di toko bangunan.

"Kebetulan suami saya hanya buruh di salah satu toko bangunan, dan saya sendiri ya jual telur itu kalau malam," tuturnya.

Usai berbincang, Maulana meminta izin melihat keadaan rumah yang ditempati keluarga Tasya. Menurut dia, kondisi rumah itu sederhana, akan tetapi isinya sangat lengkap.

"Ada lemari es, ada TV, ada tempat tidur yang bagus spring beed, dan ada dua sepeda motor dan satu motor masih baru," ujar relawan tersebut.

Selanjutnya, Maulana berkelakar tentang apa yang dilihatnya kepada Leha.

"Saya bilang: rumah Tasya sederhana ya, tapi isinya lengkap," ceritanya kepada E-KABARI.

Tak disangka, guyonan itu dijawab "iya" oleh Leha.

"Ini motor baru saya beli dengan cara kredit, sudah sekitar 7 bulan yang lalu, dan angsurannya tiap bulan 720 ribu," ujar Leha.

Mendapat jawaban demikian, Maulana lanjut bertanya.

"Wah, cukup penghasilan tiap hari untuk bayar dan kebutuhan hidup?"

Ternyata, jawaban ibu Tasya itu juga mengejutkan Maulana.

"Alhamdulillah sangat cukup," saut Leha.

Karena itu, Maulana berkesimpulan keluarga Tasya berkecukupan. Dan hal tersebut jelas berbeda dengan yang diberitakan media sebelumnya.

"Dia (Tasya) jualan telur bukan karena kekurangan biaya, akan tetapi karena semangatnya yang tinggi untuk membantu kedua orang tuanya," ucap relawan individu tersebut. (Ir/Fiq)

TerPopuler