Bukan di Situbondo, Lima Nelayan Asal Sumenep Ternyata Terdampar di Lombok Timur -->

Bukan di Situbondo, Lima Nelayan Asal Sumenep Ternyata Terdampar di Lombok Timur

Minggu, 03 Februari 2019, 10:21 AM
loading...
Bupati Busyro bersama istrinya, Nurfitriana saat mengunjungi lima nelayan asal Sumenep di Polsek Sambelia, Lombok Timur. (Foto Ist/E-KABARI)

LOMBOK TIMUR, E-KABARI.COM - Lima orang nelayan asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang sebelumnya dikabarkan selamat karena terbawa arus sampai ke Situbondo, ternyata salah.

Kabar terbaru, Sabtu (02/02/2019) malam, mereka terdampar di Pantai Sambelia Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Kelima nelayan itu, semuanya dalam keadaan selamat. Mereka adalah Muhlis, Sa'a, Matra'e, dan Niatun, warga Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Dan satu orang nelayan bernama Sahnari, warga Desa Candi, Kecamatan Dungkek.

Tak hanya selamat, kelima nelayan juga dikunjungi Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim bersama istrinya, Nurfitriana Busyro yang kebetulan ada acara keluarga di Mataram, Pulau Lombok.

Bupati mengunjungi kelima nelayan di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (02/02/019) malam, setelah menerima laporan dari Camat Dungkek, Heru Santoso tentang kepastian keberadaan mereka.

Usai kunjungan tersebut, Bupati menyatakan, kelima nelayan dalam keadaan sehat. Meski ada seorang nelayan sempat sakit deman, namun kondisinya sudah membaik.

"Saya sudah mengajak nelayan yang sakit ke dokter namun ia tidak mau, sebab sudah membaik kondisinya. Dan saya sudah memesankan tiket, insya Allah Minggu (03/02/2019) pulang ke Sumenep" tegasnya, Sabtu (02/02/2019) malam.

Akan tetapi, kelima nelayan itu sempat menolak dipulangkan. Alasannya, mereka merasa berat pulang ke Sumenep, sebab memiliki tanggung jawab kepada pemilik perahu yang menjadi beban mereka.

"Jadi saya menghubungi pemilik perahu bahwa kita bersyukur nelayan itu masih hidup selamat dari musibah laut, sekaligus menceritakan kondisinya saat ini. Alhamdulillah pemilik perahu memaklumi. Dan setelah saya berbicara dengan pemilik perahu, akhirnya mereka mau pulang," terang Bupati Busyro.

Melansir sumenepkab.go.id, Bupati bersama istri Nurfitriana Busyro menemui lima nelayan asal Kecamatan Dungkek, Sumenep saat berada di Mataram. Jarak dari Mataram menuju ke Pantai Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, lokasi di mana para nelayan terdampar, sekitar 140 kilometer.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Busyro menyampaikan, kelima nelayan itu sudah 1 bulan melaut untuk menangkap ikan di Arjasa. Namun karena tidak mendapatkan tangkapan, mereka berniat pulang ke Kecamatan Dungkek.

"Saat berlayar dari Arjasa menuju Kecamatan Dungkek ada musibah yang menyebabkan kelima nelayan itu sempat terombang-ambing di tengah laut selama 7 hari, sebab mesin perahu meledak," ungkap Bupati dua periode itu.

Akibat mesin rusak, selama 4 hari perahu mereka tidak bisa bergerak karena tidak ada angin. Sebelum akhirnya terdampar di Pantai Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, selama 2 hari terakhir para nelayan itu tidak makan sama sekali, sehingga sangat beruntung masih hidup.


"Yang jelas saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep mengucapkan terima kasih atas bantuan dan doa masyarakat Sumenep serta masyarakat Lombok Timur," ucap Bupati Busyro. (Rif/Fiq)

TerPopuler