loading...
Proses pencarian korban longsor Sukabumi yang masih tertimbun, Sabtu (5/1/2018). (Foto Ist/Tribun Jabar) |
SUKABUMI, E-KABARI.COM - Longsor Sukabumi terjadi lagi. Kali ini bencana alam itu terjadi di Kampung Bojongkaung RT 02/10, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak pada Minggu (13/1/2019).
Kejadian itu menimbun 22 makam. Longsor itu, diinformasikan oleh Unit Reaksi BPBD Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Entis Daeng terjadi pada pukul 17.00 WIB.
Ditambahkan oleh Entis Daeng, panjang longsoran itu sekitar 200 meter dengan tinggi 100 meter.
"Panjang longsoran sekitar 200 meter dengan tinggi 100 meter," kata Entis Daeng dikutip dari artikel Tribun Jabar yang berjudul '22 Makam Tertimbun Longsor, Satu Jenazah Sempat Terseret Hingga masuk ke Sungai'.
Selain menimbun areal pemakaman, dikatakan Entis Daeng, longsor tersebut juga merusak sawah dan kebun.
"Kuburan itu ada yang terseret dan tertimbun longsor. Baru ditemukan empat jenazah yang masih terbungkus kain kafan," kata Entis Daeng.
Ia mengatakan dari empat jenazah itu, satu jenazah masih dalam proses evakuasi di sungai karena terseret material longsor.
Entis Daeng mengatakan unsur yang terlibat dalam evakuasi di antaranya, URC BPBD Nagrak, Tagana, Satpol PP, Camat Nagrak, Koramil Nagrak, Kapolsek Nagrak, dan Shabara Polres.
Untuk sementara, Entis Daeng menambahkan bahwa operasi pencarian untuk 18 jenazah yang makamnya tertimbun akan dihentikan.
Hal itu diputuskan setelah warga melakukan musyawarah bersama dengan pihak Polsek, Camat, Koramil, dan URC BPBD.
"Warga sepertinya sudah meng-ikhlas-kan untuk tidak dilakukan pencarian lagi atas jenazah di makam yang terimbun longsor," katanya.
Di Desa Nagrakselatan, hujan mengakibatkan banjir luapan sungai. Akibatnya terjadi kerusakan barang rumah tangga.
Lalu di Desa Pawenang, hujan mengakibatkan 2 titik wilayah longsor. Akibatnya kerusakan saluran air tersendat.
"Untuk sementara data hanya sekian dikarenakan sebagian lokasi masih berpotensi bencana dan masih menerima laporan-laporan dari tiap desa," kata Daeng, Minggu (13/1/2019) malam.
Di wilayah kota, Kasi kedaturatan BPBD Kota Sukabumi Adhar Somali, mengatakan, akibat hujan yang menerjang Kota Sukabumi mulai siang hingga sore ini beberapa kejadian banjir dilaporkan terjadi di tujuh kelurahan.
Di wilayah Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, terjadi banjir dikarenakan Sungai Cileles meluap.
Dampak dari kejadian tersebut banyak rumah di dua RT terendam air hingga 50 sentimeter.
Di Kelurahan Sriwedari, Gang Titiran banjir diakibatkan tanggul jebol lalu air masuk sekolah mengenai empat ruang kelas.
Di Kelurahan Benteng Kantor Dishub dan sekitarnya banjir merendam kawasan sekitar setinggi 50 sentimeter.
Di Kelurahan Cikole, samping rumah makan Ibu Bunut Jalan Surya Kencana pagar bumi ambruk menimpa rumah.
Di RW 10 Nangeleng, Kebon Jengkol hasil pengecekan informasi banjir akibat sungai Cisuda meluap dan merendam 50 rumah warga.
Sebelumnya telah diberitakan peristiwa longsor yang terjadi di beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dampak hujan deras terjadi di sejumlah kecamatan di antaranya Cibadak, Nagrak, Cicantayan, Caringin, dan Cisaat.
"Banjir dan longsor yang mengakibatkan rumah rusak dan terendam di beberapa wilayah kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, dikutip dari Kompas.com, Minggu malam.
Dia menuturkan, seperti di Kecamatan Nagrak, dilaporkan terdapat empat desa yang terdampak, yaitu Desa Nagrak Utara, Kalaparea, Nagrak Selatan, dan Pawenang.
"Di Nagrak ini sejumlah rumah terendam, terjadi longsor di sejumlah titik yang mengakibatkan jalan gang terputus,dan areal persawahan terendam namun luasannya belum terdata," ungkap dia.
Dia menuturkan, Tim Reaksi Cepat BPBD bersama para relawan dan para aparat desa dan unsur Muspika masing-masing wilayah sudah berada di lokasi kejadian.
"Selain itu kami (BPBD) masih memverifikasi dan validasi data bangunan rumah dan warga terdampak," tutur Eka.
Kepala Seksi Kedarutan BPBD Kota Sukabumi Adhar Somali mengatakan, data sementara dampak hujan deras sejak Minggu sore hingga malam dilaporkan terjadi di empat kecamatan, yaitu Cikole, Citamiang, Warudoyong dan Gunung Puyuh.
"Di Kecamatan Cikole, di Kelurahan Kebonjati, mengakibatkan Sungai Cileles meluap yang merendam permukiman hingga ketinggian 50 sentimeter," kata Ahdar.
"Di Gunungpuyuh, Kelurahan Sriwedari, Gang Titiran, banjir diakibatkan tanggul jebol lalu air masuk sekolah mengenai empat ruang kelas," ujar dia.
Pihak BPBD Kota Sukabumi masih mendata dan memverifikasi sejumlah laporan dan mendatangi lokasi.
Sumber: Tribun Jabar via Tribunnews