KH Muqsith Protes Namanya Masuk Pengundang di acara Deklarasi Dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf -->

KH Muqsith Protes Namanya Masuk Pengundang di acara Deklarasi Dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf

Selasa, 18 Desember 2018, 11:31 PM
loading...
Ketua Dewan Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Annuqayah, Guluk-Guluk, KH Abd Muqsith Idris.

SUMENEP, E-KABARI.COM - Deklarasi Ulama se-Madura Dukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, pada Rabu (19/12/2018) di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan menuai protes.

Dalam undangan tersebut, Gubernur Jatim Terpilih Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid tertera sebagai pengundang. Selain itu, ada beberapa kiai dan ulama yang juga turut mengundang. Salah satunya ada nama Ketua Dewan Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Annuqayah, Guluk-Guluk, KH Abd Muqsith Idris.

Saat ditemui di kediamannya, Kiai Muqsith tidak pernah merasa dihubungi oleh pantia penyelenggara. Sementara namanya tiba-tiba tertera di undangan. Bagi beliau, hal demikian termasuk pelanggaran etika kepesantrenan yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan deklarasi.

“Ini termasuk akhlak mazmumah dan keluar dari tradisi NU,” terangnya, Selasa (18/12/2018).

Beliau menilai bahwa perilaku semacam itu merupakan kesalahan fatal, bila dilihat dari ajaran pesantren dan ke-NU-an.

“Saya sungguh keberatan. Dan Sungguh menyayangkan hal ini terjadi di Madura. Saya berdoa, semoga yang melakukan perbuatan ini segera diberi syafaat, sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi,” harapnya.

Diketahui, KH Abd Muqsith Idris selain Sesepuh PP. Annuqayah, juga sebagai tokoh penggerak Ansor dan Banser pertama kali sejak berdirinya NU di Sumenep. Hingga saat ini, beliau belum pernah mendeklarasikan dukungannya pada pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2019 mendatang.

M. Shodik Ramadani, salah satu panitia Deklarasi Akbar Ulama Madura, bagian umum, menjelaskan peserta deklarasi akan didominasi ulama dari wilayah Bangkalan. Sebab, hingga berita ini diturunkan, ulama di tiga kabupaten bagian timur Madura baru berkisar 200 ulama yang terkonfirmasi akan hadir pada kegiatan deklarasi.

"Yang tersebar di Sumenep 500, Pamekasan 1000, Sampang 2000, sisanya dari Bangkalan," paparnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (18/12/2018).

Disinggung soal pencatutan nama KH. Abd. Muqsith, ulama sepuh dari Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Shodik mengaku kurang paham. Sebab, koordinator untuk para kiai berada di bawah kendali KH. Nuruddin dari Bangkalan.

"Jadi Kiai Nuruddin itu yang mengkoordinir kiai-kiai se Madura. Kayaknya di sana sudah ada koordinator Sumenep, gak tahu siapa. Pamekasan juga ada," jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, M. Shodik belum bisa menyambungkan wartawan kepada Kiai Nuruddin. Melalui pesan WhatsApp, Panitia Bagian Umum Deklarasi Ulama se-Madura Dukung Pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin itu mengabarkan Kiai Nuruddin belum bisa dihubungi. (*)

TerPopuler