Warga Sampang yang Meninggal Berniat Membela Ulama -->

Warga Sampang yang Meninggal Berniat Membela Ulama

Kamis, 22 November 2018, 9:46 PM
loading...
Foto korban setelah dirujuk

SAMPANG, E-KABARI.COM - Diduga bermula dari aksi saling komentar di sosial media (Facebook), nyawa Subaidi warga desa Tamberu Timur, Sokobanah, Kabupaten Sampang habis diujung tembak.

Satu peluru masuk dari bagian depan dan tembus ke belakang.

Sebelum meninggal korban dilarikan ke RSUD Pamekasan agar segera diatasi dan mendapakatkan perawatan medis, namun RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura memberikan surat Rujukan ke RSUD Surabaya untuk mendapatkan penanganan secara serius.

Namun nasib sudah berbicara lain, Subaidi meninggal di RSUD Surabaya sekitar jam 04:00 Subuh dini hari.

Awal mula kejadian sebelum terjadi penembakan terjadi antara keduanya adalah saling komen di sosial media facebook. Di duga MI terkesan menyinggung dan menyakiti hati sang guru pondok pesantren bata-bata. Yang membuat Subaidi ikut mengomentari status tersebut.

“Si pelaku bikin status, yang menurut korban sebelum meninggal status yang ditulis pelaku menyakiti dan menyinggung Ra Tohir," ucap Bahruddin warga setempat.

Maka menurut Bahruddin, dari status facebook tersebut terjadilah saling komen antara keduanya, sehingga si korban memberikan peringatan kalau tindakan yang di lakukan MI (Inisial) salah.

“Tak lama dari saling komen tersebut tersangka menelpon korban ada orang yang ingin memasang gigi”, ucap bahrudin.

Sementara e-kabari.com berusaha mencari info secara detail status yang di tulis pelaku, salah satu saksi tidak memberikan penjelasan secara detail. Karna menurutnya segala yang disampaikan pada awak media murni pemberitahuan korban sebelum meninggal.

“Ini saya hanya bisa menyampaikan dari apa yang telah di lontarkan oleh si korban sebelum meninggal," bebernya.

Menurut bahruddin, tuntutan dari kejadian tersebut adalah seakan akan nyawa harus di bayar nyawa, namun apabila pelaku cepat tertangkap oleh pihak aparat kepolisian sedikit banyak kan bisa teratasi.

“Jadi kami mengharap pada media untuk tidak memelintir pemberitaannya seperti halnya dikait-kaitkan dengan hal lain. Nah ini sebenarnya yang semakin memancing amarah keluarga korban, padahal kenyataannya murni pembelaan pada ulama,” harapnya.

Sampai saat ini pelaku masih dalam pencarian Polres Sampang. Hery Kusnanto SH, selaku Kasat Reskrim Polres Sampang mengaku sudah menurunkan dua Tim gabungan Polres Sampang dan Kapolda Jatim untuk melakukan penangkapan.

“Kami sudah menurunkan dua tim gabungan dalam kasus ini, dan terkait dengan perkembangannya nanti kami akan kabari rekan rekan media,” ucapnya singkat.

Perlu di ketahui, Kejadian tersebut terjadi di Dusun Pakes Arongan Timur, desa Sokobanah laok, Sokobanah sampang, Rabu (21/11/2018), saat bertemu dengan pelaku yang juga penelpon yang sebelumnya dengan alasan ada yang mau memasang gigi. (Mam/Rif)

TerPopuler