Pancasila Bukan Thogut Tapi Titik Temu, Begini Penjelasan Cawapres Ma'ruf Amin -->

Pancasila Bukan Thogut Tapi Titik Temu, Begini Penjelasan Cawapres Ma'ruf Amin

Kamis, 04 Oktober 2018, 8:36 AM
loading...
KH. Ma'ruf Amin di Purwakarta. (Foto: Ist/Merdeka.com)

PURWAKARTA, E-KABARI.COM - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai, permasalahan ideologi bisa menghambat negara. Dia menganalogikan dengan pesawat yang bakal sulit lepas landas karena terganjal jalan yang berkerikil dan becek.

"Apa antara lain? Ideologi nasional kita. Radikalisme, kemudian juga khilafah dan sebagainya. Saya bilang 2024 tidak ada lagi konflik ideologi kita kembali ke pokok, ke pangkal, kembali ke basic," kata Ma'ruf di Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (3/10).

Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara sudah final. Itu telah disepakati sejak negara Indonesia diproklamirkan.

"Bagi nasionalis Pancasila kebangsaan yang religius. Bagi umat Islam Pancasila kebangsaan yang bertauhid karena ada sisi ketuhanan yang maha esa atas dasar Pancasila itu didirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Ma'ruf.

"Jadi Pancasila itu bukan thogut tapi titik temu. UUD 45 itu kesepakatan nasional. Kesepakatan sama sama saudara sebangsa setanah air. NKRI negara kesepakatan," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan mengapa ideologi khilafah tidak diterima. Padahal, Ma'ruf pun mengakui bahwa khilafah itu Islami.

Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyebut alasannya Pancasila yang telah disepakati bersama.

"Republik juga islami. Indonesia, Mesir, Turki, Pakistan. Cuma yang disepakati Indonesia negara yang bentuknya republik. Kan khilafah Islami juga? Iya islami cuma tidak sesuai dengan kesepakatan," ucapnya.

Lantas, mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama menegaskan, tidak ada yang menolak khilafah. Tapi, ideologi tertolak lantaran secara otomatis menyalahi kesepakatan yang sudah ada.

"Bukan ditolak, tertolak. Nah beda istilahnya. Kalau tertolak otomatis. Alasannya menyalahi kesepakatan," pungkasnya.


Sumber: Merdeka.com

TerPopuler