loading...
Prosesi Jamasan Pusaka Leluhur Desa Seng Tong-tong dan Pusaka Keraton Sumenep. [Foto/E-Kabari] |
Kegiatan jamasan keris dimulai dengan kegiatan tari tradisional dengan mengedepankan keris. Selain itu, juga ada pameran keris dari berbagai jenis.
Jamasan ini dilakukan untuk mensucikan keris agar pamornya tidak memudar, apalagi keris yang biasa memiliki khadam.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, dalam sambutannya menjelaskan, acara jamasan ini sudah biasa dilakukan pada masa kerajaan. Dan, harus dilestarikan hingga saat ini.
“Karena ini sudah ada sejak masa kerajaan, maka menjadi budaya dan harus dilestarikan,” terangnya.
Politisi PKB itu mengungkapkan, pelestarian tersebut salah satunya dengan mempertahankan nilai luhur dari pusaka yang dimiliki. Apalagi, keberadaan keris ini sudah cukup dikenal oleh khalayak luar.
“Keris Aeng Tong-tong ini sudah banyak dikenal, hingga mancanegara. Karena memang andalan kerajaan,” imbuhnya.
Menurutnya, para raja tidak sedikit memesan keris dari yang dihasilkan para empu keris Aeng Tong-tong.
“Ini menandakan jika keris disini memiliki kualitas yang cukup bagus. Ini pasti akan menarik wisatawan untuk datang, apalagi banyak even nantinya,” pungkasnya. (Mam/Rif)