loading...
Presiden Jokowi saat berbicara di World Economic Forum 2018. [Foto/Liputan6] |
HANOI, E-KABARI.COM - Presiden Joko Widodo menilai, logika di balik perang dagang global adalah cacat. Hal ini disampaikan dirinya saat berbicara di World Economic Forum di National Convention Center, Hanoi, Rabu (12/09/2018) lalu.
Waktu itu, Jokowi menyebut dirinya bagian dari tim "The Avengers" yang akan mengalahkan ide pemicu perang dagang global. Sebab, menurutnya, perang perdagangan antarnegara hanya mengarahkan populasi dunia menuju infinity war atau perang tanpa batas.
"Sejak Depresi ekonomi tahun 1930-an, kita tak menghadapi perang dagang sebesar saat ini. Tapi yakinlah, saya dan rekan Avengers saya akan siap sedia mencegah Thanos melenyapkan separuh populasi dunia," katanya yang diikuti gelak tawa dan tepuk tangan peserta WEF, Rabu (12/09), seperti dikutip Kontan dari Reuters.
Rupanya, ide Jokowi mengacu pada film blockbuster dari franchise Marvel Cinematic Universe (MCU) tidak hanya cukup relevan. Namun, ilustrasi itu berhasil memecahkan tawa di forum ekonomi dunia itu.
Thanos, yang disebut Jokowi, merupakan tokoh antagonis di film Avengers: Infinity War. Ia menyelesaikan masalah keterbatasan sumber daya dengan memusnahkan separuh populasi dunia.
Selanjutnya, Jokowi mengingatkan, perkembangan teknologi saat ini memungkinkan kita menggunakan sumber daya lebih baik.
Saat ini, perang dagang global diyakini dipicu Amerika Serikat (AS), terutama yang ingin mengenakan tarif setingginya pada produk impor dari China dengan dalih melindungi sumber dayanya sendiri. China pun sudah menegaskan akan membalas sikap AS. Ketegangan kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia inilah yang akan memicu perang dagang global.
Namun begitu, dalam pidatonya, Jokowi tak menunjuk Amerika Serikat sebagai Thanos yang ingin menguasai sumber daya.
"Thanos bukan orang individu. Maaf mengecewakan kalian. Thanos ada di diri kita semua. Thanos adalah keyakinan sesat bahwa agar kita berhasil, yang lain harus menyerah. Dia adalah kesalahpahaman bahwa kebangkitan yang satu berarti penurunan orang lain," kata Jokowi. (TribunJogja/RK)