loading...
Direktur PolComm, Heri Budianto mengatakan berdasarkan hasil survei, elektabilitas tertinggi masih dimiliki oleh PDI Perjuangan, kemudian Gerindra di posisi kedua.
"Survei yang kami lakukan ini pada 17 Maret sampai 21 Maret 2018, jadi masih fresh. Hasil survei menyatakan bahwa jika pemilu diadakan pada 2019, PDIP itu nomor satu dengan 19,25 persen, Gerindra di posisi kedua 14,42 persen, Golkar ketiga dengan 13,08 persen," kata Heri.
Heri juga mengatakan, survei mengenai calon presiden, posisi pertama masih di duduki oleh Joko Widodo, dan Prabowo Subianto ada di posisi kedua.
"Jika pilpres dilaksanakan saat survei berlangsung dan ditanyakan dengan pertanyaan terbuka, maka jawaban responden adalah Jokowi 51,83 persen, Prabowo 31,42 persen," lanjut Heri.
Selain itu, Heri juga memaparkan hasil survei, siapakan calon yang cocok untuk menjadi cawapres bagi Jokowi ataupun Prabowo.
Heri mengatakan bahwa, responden menjawab calon cawapres yang cocok untuk Jokowi berasal dari kalangan militer dan tokoh agama, sementara Prabowo cocok dipasangkan dengan tokoh agama. Namun ada paradoks, karena responden justru menjawab lebih banyak Gatot Nurmantyo sebagai cawapres bagi Prabowo yang notabene bukan tokoh agama.
"Publik menilai melalui survei, bahwa sebaiknya latar belakang cawapres untuk Jokowi adalah militer itu sebanyak 31,65 persen. Alasan responden, karena sosok militer dianggap tegas untuk melengkapi sosok Jokowi," ujar Heri.
"Jika Prabowo maju kembali, responden menjawab latar belakang tokoh agama adalah sosok yang cocok menjadi cawapres Prabowo sebesar 28,20 persen. Tapi saat ditanya siapa cawapres yang cocok, responden paling banyak justru menjawab Gatot Nurmantyo, sebesar 21,83 persen," katanya.
Kemudian mengenai wacana kemungkinan poros ketiga, PolComm juga melakukan survei, dengan hasil Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres dari poros ketiga.
"Jika poros ketiga terbentuk, responden sebanyak 21,00 persen memilih AHY. Cawapres dari poros ketiga itu yang paling pantas menurut responden adalah Zulkifli Hasan dengan 21,25 persen," kata Heri.
Sumber: Tribunnews.com