Miris! Pasutri di Desa Murtajih Pamekasan Ini Terpaksa Bertahan di Gubuk Reyot -->

Miris! Pasutri di Desa Murtajih Pamekasan Ini Terpaksa Bertahan di Gubuk Reyot

Senin, 06 Mei 2024, 7:49 PM
loading...
Miris! Pasutri di Desa Murtajih Pamekasan Ini Terpaksa Bertahan di Gubuk Reyot
Miris! Pasutri di Desa Murtajih Pamekasan Ini Terpaksa Bertahan di Gubuk Reyot. (Foto Ir/E-KABARI)


PAMEKASAN, E-KABARI.com - Miris. Begitulah penampakan gubuk reyot yang dihuni pasangan suami istri (pasutri) bersama anak-anaknya di Dusun Soloh Timur, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.


Pasutri itu adalah Ummi Kalsum dan Ikhwan, yang tetap tinggal dan tetap bertahan bersama kedua anak mereka di rumah satu-satunya meski dihantui rasa takut tertimpa bangunan yang reyot.


Mereka tinggal di rumah berdinding triplek dan gedek bambu dengan ukuran 6x3 yang sangat tidak layak huni. Seluruh bangunan sudah lapuk, genteng bolong dan kayu yang patah semua.


Ummi dan keluarga kecilnya juga tidur di atas lantai tanah. Hanya beralaskan sebuah kasur usang yang keras hampir seperti batu.


Tidak ada barang berharga satupun yang terlihat di dalam gubuknya. Hanya lemari pakaian yang sudah usang, serta perabotan dapur.


Tak hanya itu saja, salah satu putrinya yang berumur 7 tahun sudah lama mengalami kelumpuhan sejak berusia 3 tahun.


Jangankan membawa anaknya berobat. Dengan bekerja sebagai pembantu, Ummi hanya bisa menangis mengingat ketiadaan biaya untuk sekadar membenahi genteng yang bolong.


Sudah setahun ini rumah yang mereka tinggali rusak. Sedangkan Ikhwan suaminya, hanya bekerja sebagai pencari rongsokan dengan penghasilan hanya Rp 50 ribu seminggu.


"Saya hanya bisa menangis dan berdoa, agar saya dapat bantuan dan bisa merenovasi gubuk saya ini. Saya sangat sedih ketika melihat anak-anak yang tidak bisa tinggal di rumah yang layak," cerita Ummi Kalsum sambil menangis pilu.


Meski setahun bertahan di gubuknya yang reyot, doa dan harapan pasutri di Dusun Soloh Timur, Desa Murtajih itu belum bersambut bantuan.


Kepala Dusun Soloh Timur Badrul Qomarul mengatakan, pihaknya masih belum mengajukan permintaan bantuan untuk renovasi rumah Ummi.


"Kami memang belum mengajukan bantuan renovasi rumah karena baru hari ini menerima laporan," tuturnya, Senin, 6 Mei 2024.


Meski begitu, saat ini Ummi sudah masuk sebagai keluarga penerima manfaat dari Pemerintah, yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).


"Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten supaya Ummi ini segera mendapatkan bantuan renovasi rumah. Melihat keadaan rumah yang benar-benar rusak parah, tinggal nunggu robohnya saja, mohon agar Pemerintah bisa memperioritaskannya," harap Qomarul. (Ir/Rfq)

TerPopuler