Puluhan massa aksi Aliansi BEM Sumenep saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dan sembilan bahan pokok di depan Kantor DPRD Sumenep, Selasa (5/4/2022). (Foto Asnodi/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU) mendesak DPRD Kabupaten Sumenep menolak kenaikan harga BBM jenis Pertamax, Selasa, 5 April 2022.
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung selama dua jam mulai pukul 14.00 - 16.15 WIB di depan Kantor DPRD Sumenep.
Pantauan E-KABARI.com di lokasi, massa aksi membawa keranda mayat dan pamflet dengan berbagai tulisan. Di antaranya, "Mahasiswa dan Masyarakat Kab. Sumenep Menolak Kenaikan Harga BBM dan Kenaikan Harga Sembilan Bahan Pokok".
Pamflet lainnya bertuliskan "Ngabuburit di Depan Gedung DPRD Kab. Sumenep", Dipaksa Elit Ekonomi Menjerit, Rakyat Sakit, DPRD Buncit", "Tolak Kenaikan Harga BBM", dan "BBM Naik, Ayang...Marah".
Koordinator Aliansi BEMSU Nur Hayat menyampaikan, pihaknya datang mewakili masyarakat Sumenep atas langkah pemerintah yang tidak rasional menaikkan harga BBM jenis Pertamax di saat rakyat sedang mengalami kesulitan.
"Permasalahan minyak goreng belum selesai, kini pemerintan telah menaikkan harga BBM jenis premium, ini akan sangat merugikan rakyat," kata Nur Hayat, Selasa, 5 April 2022.
Pihaknya meminta DPRD Sumenep bersama mahasiswa agar satu komitmen untuk menolak kenaikan harga BBM dan harga sembilan pokok. Jika tidak, BEMSU menilai legislatif tidak memihak pada rakyat.
"Sebagai kepanjangan rakyat, kami datang ke DPRD Sumenep untuk menyampaikan semua aspirasi rakyat Sumenep, terlalu berat beban yang ditanggung oleh rakyat Sumenep," tegas Hayat dalam orasinya.
Dia meminta anggota DPRD Sumenep agar jangan diam atas kenaikan harga BBM dan sembilan bahan pokok. Sebab, para anggota legislatif di gedung parlemen itu dipilih oleh rakyat, sehingga harus bisa membantu rakyat.
"Ekonomi rakyat semakin terjepit dengan kondisi saat ini, Covid belum selesai BBM naik dan harga sembako melambung tinggi, mana suaramu DPRD Sumenep," teriak Hayat.
Korlap aksi Aliansi BEMSU itu meminta anggota DPRD Sumenep untuk tetap pada fungsinya sebagai legislator dan tetap merepresentasikan kepentingan rakyat.
"Kami meminta kehadiran Ketua DPRD Sumenep dan Ketua Komisinya, bukan anggotanya, untuk menyalurkan aspirasi rakyat Sumenep ke DPR RI untuk segera menolak kenaikan harga BBM dan harga sembako," pinta Hayat. (As/Rfq)