loading...
SUMENEP, E-KABARI.COM – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berhasil menjadi Penyaji Stand Terbaik I pada ajang Pameran Pembangunan dan Sumenep Expo 2019 yang digelar Pemeritah Kabupaten Sumenep selama 5 hari dari Senin (21/10/2019) malam hingga Jumat (25/10/2019) malam lalu.
Pada pameran bertema ‘Sumenep Smart City’ tersebut, Dispertahorbun menampilkan 72 Produk Unggulan Pangan Olahan dan Bahan Mentah Segar. Di antaranya komoditas sayuran yang masuk dalam komoditas pangan strategis, seperti bawang merah dan aneka cabai dan tanaman sayuran lainnya seperti kubis, seledri. Juga ada tanaman toga seperti Serai, dan buah seperti sawo, semangka dan melon organik.
Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto, S.TP, M.Si menyebut komoditas bawang merah merupakan komoditas strategis dan memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga tidak dapat disubstitusi dengan komoditas lain. Saat ini bawang merah dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan utama, karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasidan perekonomian nasional.
“Produksi bawang merah tidak merata sepanjang tahun, di mana produksi berkurang di musim hujan yang menyebabkan harga tinggi dan produksi berlebihan di musim kering atau kemarau mengakibatkan harga jatuh. Hal ini disebabkan kebiasaan petani dalam berbudidaya tergantung pada alam atau musim, sehingga petani enggan menanam dan mengakibatkanberkurangnya produksi di musim hujan,” terang Arif, Senin (28/10/2019).
Selain Kabupaten Malang, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang mendapatkan perhatian Pemerintah Pusat melalui dana Islamic Development Bank (IDB). Hal tersebut karena hanya petani di Sumenep yang dapat melakukan usaha tani bawang merah dengan pola tanam off season.
“Melalui pola tanam off season ini terbukti dapat menjaga stabilisasi pasokan bawang merah. Dalam arti di saat kabupaten lainnya di Indonesia tidak dapat menanam bawang merah dikarenakan musim hujan, petani di Sumenep dapat menanam padi di musim hujan,” ujar Arif.
“Panen raya di Sumenep terjadi pada bulan Maret-April di saat sentra utama seperti Brebes baru mulai tanam. Tak heran jika petani di sini bisa memperoleh harga yang bagus setiap panennya. Kalau daerah yang memiliki karakteristik off seasons seperti Kecamatan Rubaru ini diperluas, maka harga bawang merah nasional akan semakin stabil,” imbuhnya, optimis.
Selain komoditas yang sudah disebutkan tadi, stand pameran Dispertahortbun juga menampilkan miniatur modernisasi alat mesin pertanian seperti Combine Harvester, Traktor Roda 4, Rice Transplanter serta komoditas tanaman perkebunan. Dengan elegan komoditas tanaman pangan Padi dan Jagung dibuat menggantung di menara tower sebagai visualisasi bahwa pada era digital saat ini, dunia pertanian dipenuhi dengan isu Revolusi Industri 4.0, sehingga diharapkan melibatkan digital atau Internet of things, yaitu semua informasi, aplikasi, dan penggunaannya berbasis internet dalam proses pengembangannya.
“Salah satu tujuan Revolusi Industri 4.0 di sektor pertanian adalah meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif dan efisien. Ada 3 elemen penting dalam Era 4.0 yaitu cyber-physical, internet of things and bio-technology. Ketiga hal tersebut sudah kami tampilkan di stand Dispertahortbun dalam Pameran Pembangunan Smart City di Lapangan Luar GOR A. Yani,” papar Arif.
Kepala OPD yang murah senyum itu juga menyebut pertanian merupakan salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Makanya, Dispertahortbun juga menampilkan Produk Olahan Pangan Pertanian yang dijualbelikan di dalam stand pameran dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-750 Kabupaten Sumenep, yang metode transaksinya sudah menggunakan Link Aja.
“Jadi, tinggal scan kode QR dari ponsel, bayar. Begitu mudahnya pakai aplikasi pembayaran dengan Quick Response (QR) Code untuk beli produk olahan unggulan kali ini. Tapi juga bisa tunai,” terang Arif.
Selain menampilkan berbagai macam produk pangan unggulan dari berbagai macam komoditas mulai tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, melalui display di stand pameran, Dispertahortbun juga berbagai menampilkan dengan menggunakan media video audio visual. Di dalam media tersebut ditampilkan teknologi mobile sebagai inovasi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan peluang para petani dalam mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan komoditas pertanian.
“Misalnya harga bibit, harga komoditas di pasar, prediksi masa tanam, pemasaran produk pertanian, dan sebagainya. Salah satu teknologi yang sudah kami tampilkan adalah aplikasi Pak Tani Digital, TaniHub, iGrow dan berbagai macam aplikasi tani lainnya,” tutur Arif.
Dengan semua itu, maka wajar bila stand pameran Dispertahortbun hampir setiap hari ramai dikunjungi oleh pengunjung, baik dari petani, komunitas hidroponik, anak-anak sekolah mulai dari PAUD sampai dengan mahasiswa, biarawati dan masyarakat pada umumnya. Stand Dispertahortbun sangat menarik karena selain desain stand yang tampil elegan, unik dan display yang komprehensif di bidang pertanian.
Apalagi, di sana juga disediakan pelayanan penerbitan sertifikat kelompok tani, pemberian bantuan bibit dan benih, layanan konsultasi pertanian serta disediakan juga tempat photo booth dengan background komoditas tanaman jagung.
“Juga ada saung yang terbuat dari batok kelapa yang didesain sangat unik dengan atap dari serat nanas. Tak hanya itu, di sampingnya ada Pertanian Terpadu budidaya padi dengan teknik hidroganik” yang di bawahnya ada kolam lele,” tambah Arif.
Teknik baru budidaya padi tersebut, sambung dia, juga menjadi salah satu produk unggulan dalam pameran Sumenep Smart City yang dipromosikan stand Disperthortbun, sehingga banyak perhatian para pengunjung. Budidaya padi dengan teknik hidrogani kini memberikan edukasi bahwa kekurangan lahan bukan lagi masalah dalam dunia pertanian, karena berbagai macam metode untuk bertani sudah bermunculan.
“Menanam padi saat ini tidak harus di tempat yang cukup kadar airnya. Bahkan saat ini kita bisa bertani di pekarangan rumah dengan mudah, hemat tempat, efisien, karena smart irrigation system. Pertanian merupakan salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Dengan adanya pembangunan pertanian yang baik, perekonomian negara akan lebih stabil,” cetus Arif.
Ia pun merasa bersyukur bisa menyajikan stand pameran dengan maksimal, sehingga dinobatkan sebagai Juara 1 Penyaji Stand Terbaik Kategori Penampilan Stand sesuai dengan Tupoksi tingkat instansi OPD se-Kabupaten Sumenep. Menurut Arif, sebelum diumumkan oleh panitia memang sudah banyak masyarakat yang menilai stand pameran Dispertahortbun menyajikan yang paling terbaik.
“Ini adalah berkat doa dan usaha kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas serta kekompakan teman-teman semua,” ucapnya.
Arif berharap, prestasi tersebut bisa menjadi motivasi bagi seluruh ASN yang berada di Dispertahortub Sumenep. Selain itu, diraihnya penghargaan berupa tropi, piagam, serta bingkisan lainnya yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, juga diharapkan bisa memacu semangat dalam menjalankan amanah, karena bekerja adalah ibadah.
“Ini akan menjadi salah satu landasan bagi kami dalam meningkatkan kinerja menuju yang lebih baik lagi dan peningkatan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (RK/Fiq)