Sejumlah Daerah Pesisir di Sumenep Mulai Diserang Ombak dan Angin -->

Sejumlah Daerah Pesisir di Sumenep Mulai Diserang Ombak dan Angin

Senin, 24 Desember 2018, 8:36 PM
loading...

SUMENEP, E-KABARI.COM - Hantaman ombak disertai angin kencang dan hujan deras pada Minggu malam (23/12/2018) sekitar pukul 11.00 hingga Senin (24/12/2018) dini hari pukul 02.00 WIB membuat puluhan bangunan warga pesisir, Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur ambruk.

Dari hasil keterangan warga sekitar yang dihimpun E-Kabari.com, akibat hantaman ombak selama dua malam berturut-turut disertai angin kencang dan hujan deras itu, ada sekitar 20 bangunan yang rusak.

“Dari puluhan bangunan yang ambruk itu rata-rata dapur warga, bahkan ada satu perahu juga hancur karena digulung ombak," tutur As'adi, Senin (24/12).

Tak hanya itu, sambung As’adi, akibat bencana alam banyak warga, terutama perempuan, mengalami trauma. Sehingga, sekitar 100 orang memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Warga yang ngungsi sekitar 100 orang. Kebanyakan perempuan," ungkapnya.

Oleh karena itu, As’adi beserta warga terdampak berharap Pemerintah Daerah memerhatikan kondisi masyarakat terdampak dan bisa memberi bantuan langsung.

“Kami berharap, pemerintah memberikan bantuan dan sentuhan fisikis kepada warga terdampak terutama yang mengalami trauma, karena sejauh ini belum ada bentuan apapun dari pemerintah setempat," ujar As'adi.

Untuk diketahui, saat ini warga Dusun Pesisir bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak. Warga berharap ke depan tidak terjadi lagi bencana alam yang serupa.

Di tempat terpisah, di daerah Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, dermaga mini mengalami rusak parah akibat dihantam ombak. Selain itu, sebuah rumah hancur lebur tertimpa pohon siwalan yang diterjang angin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Rahman Riadi menyampaikan, pihaknya masih koordinasi dengan kepala desa mengenai data yang terdampak bencana. Termasuk koordinasi dengan pihak keamanan untuk mengantisipasi keadaan.

“Kami masih menunggu laporan dari desa atau kecamatan setempat tentang apa saja yang dibutuhkan, sehingga kami akan secepatnya mempersiapkan,” jelasnya. (Ras)

TerPopuler