NH Dini Meninggal Karena Kecelakaan, Berikut Deretan Karya Novelnya -->

NH Dini Meninggal Karena Kecelakaan, Berikut Deretan Karya Novelnya

Rabu, 05 Desember 2018, 6:42 PM
loading...
Novelis Nh Dini bertekad terus menulis hingga akhir hayat. (Foto KOMPAS via Banjarmasin Post)

E-KABARI.COM - NH Dini meninggal dunia karena kecelakaan pada Selasa (4/12/2018) sore.

Selain yang dikenal sebagai seorang sastrawan Indonesia, ternyata NH Dini adalah ibunda dari Pierre Coffin, sutradara sekaligus pencipta karakter Minion di film Depicable me.

Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (05/12/2018) semasa hidup, Dini dikenal sebagai sosok pecinta dan pejuang feminisme.

Wanita bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin ini sudah menerbitkan 20 buku karya feminisme.

Karya NH Dini sedikit berbeda dengan karya pengarang fenimisme lainnya.

NH Dini kerap mengangkat masalah isu fenimisme, sorotan tokoh perempuan terhadap prasangka gender serta bagaimana idealnya perempuan dalam novelnya.

Karya NH Dini yang paling laris dan banyak diminati adalah karya yang berjudul 'Pada Sebuah Kapal'.

Dini membuat sosok Sri sebagai perempuan yang tangguh dan cerdas.

Novel yang menceritakan kehidupan sosok perempuan yang berprofesi sebagai penyiar radio yang ingin menjadi pramugari.

Namun karena sakit, ia gagal dalam tes sebagai pramugari, cerita Sri pun berlanjut hingga kehidupan percintaannya setelah mengenal teman dengan latar belakang penerbangan.

Dilansir dari Wikipedia, karya Dini lain yang juga terkenal adalah La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan.

Sedangkan karya terbaru Dini yang berjudul 'dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah bagaimana perilaku seorang suami terhadap istrinya.

Atas semua karyanya, Dini meraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand (2003).

Selain itu, Dini juga memperoleh Hadiah Seni untuk Sastra dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989), Bhakti Upapradana Bidang sastra dari Pemerintah daerah Jawa Tengah (1991), Hadiah Francophonie (2008), dan Achmad Bakrie Award bidang Sastra (2011).

Meski mendapat banyak penghargaan, NH Dini sempat mengaku dirinya hanya seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi, dan kepekaan terhadap lingkungan.

NH Dini meninggal dunia setelah menjadi satu di antara penumpang dari kendaraan yang terlibat kecelakaan di ruas Jalan Tol Tembalang Kilometer 10, Kota Semarang, Selasa (04/11/2018) sore.

NH Dini meninggal setelah mendapat luka pada kepala dan kaki kanan.

Ia sempat dirawat di RS Elisabeth Semarang sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Kepala Humas RS Elisabeth, Probowati Condronegoro membenarkan bahwa NH Dini tutup usia. Dijelaskan, dia meninggal akibat kecelakaan di tol Semarang.

"Beliau meninggal dunia pukul 16.30 WIB saat berada di IGD rumah sakit Elisabeth," ujarnya, Rabu (05/12/2018) pagi.

Lebih lanjut Probo menjelaskan jika NH Dini sebelumnya memang rutin jalani program akupuntur atau tusuk jarum.

Namun, saat melewati turunan Gombel, mobil yang dikendarai tertimpa muatan truk yang ada di depannya.

"Mobil yang dikendarai mengalami kecelakaan. Lalu korban dibawa ke IGD untuk diperiksa MRI," tambahnya.

Sebelum meninggal dunia, NH Dini tinggal di Panti Werdha Langen Wedharsih Ungaran.


Sumber: Banjarmasin Post/Red

TerPopuler